JAKARTA, TRENDINGNEWS.ID - Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, dikenal sering sepi karena minimnya aktivitas penerbangan di sana.
Bahkan, bandara ini juga dianggap sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang gagal, seperti yang diakui oleh Kemenko Perekonomian. Alasan utama sepinya bandara ini adalah sulitnya akses karena belum beroperasinya Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Rabu (17/5) kemarin, rute penerbangan baru dari Kertajati ke Kuala Lumpur, Malaysia baru saja dibuka. Rute ini dilayani oleh Maskapai AirAsia dengan frekuensi penerbangan dua kali seminggu, yaitu pada hari Rabu dan Minggu.
Manajemen bandara menyadari pentingnya akses Tol Cisumdawu ini. Kementerian PUPR telah menargetkan agar tol ini beroperasi penuh pada akhir Mei atau awal Juni 2023.
Selain itu, Kementerian Perhubungan berencana untuk memindahkan operasional semua pesawat jet dan pesawat propeler dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dan akan dipusatkan di Kertajati.
"Kalau sudah jadi (tolnya) mungkin bisa 90 menit atau 75 menit sehingga penumpang relatif nyaman," kata Head of Government Relations Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Sumawilaga, di Bandara Kertajati, Rabu (17/5).
"Kalau Cisumdawu sudah terbuka, coverage Kertajati cukup luas, tak hanya Jawa Barat bagian Timur tapi Selatan juga tercover," Eddy menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Muhammad Singgih, mengaku telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendorong maskapai lain agar juga masuk ke Kertajati. Dia berharap setelah AirAsia, akan ada maskapai lain yang menyusul.
"Skemanya, yang pertama dipindahkan adalah pesawat jet, lalu untuk propeler akan diberikan waktu satu tahun ke depan. Tapi akhirnya akan pindah semua ke Kertajati," kata dia.
"Tol itu sebentar lagi selesai, dan tidak ada lagi kesulitan konektivitas," lanjutnya.
Bandara Kertajati sebelumnya melayani penerbangan charter umrah rute Kertajati-Madinah pada 15 April 2023, menggunakan Maskapai Lion Air dengan kode penerbangan JT-068 dan pesawat Airbus A330-300. Kemudian pada 9 Mei 2023, maskapai Gar
uda Indonesia juga mulai melayani penerbangan umrah dari Kertajati. Dan hari ini, Rabu (17/4), maskapai AirAsia menjadi maskapai selanjutnya yang melayani penerbangan reguler dengan rute perdana Kertajati-Kuala Lumpur, Malaysia.
Lebih lanjut, pada bulan Juni hingga Agustus 2023, Kertajati akan melayani penerbangan haji setelah ditetapkan sebagai salah satu bandara embarkasi dan debarkasi haji oleh Kementerian Agama.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, sebelumnya telah menugaskan PT Angkasa Pura II untuk membantu memastikan kesiapan pelayanan di Bandara Kertajati.
"Angkasa Pura II sudah memiliki pengalaman kerja sama dengan GMR India seperti yang dilakukan di Bandara Kualanamu. Bandara Kertajati akan menjadi bandara hub di Jawa Barat," ujar Menhub.
Pihak pengelola Bandara Kertajati, yaitu PT BIJB dan Angkasa Pura II, menyatakan bahwa fasilitas bandara telah siap melayani penumpang dan pergerakan pesawat baik untuk umrah, haji, maupun penerbangan reguler.
Menurut Budi, di masa depan, semua pesawat jet dan pesawat propeler akan beroperasi di Bandara Kertajati. Sementara itu, Bandara Husein di Bandung akan khusus melayani pesawat VVIP dan jet pribadi. Namun, dalam setahun ini, pesawat propeler akan tetap beroperasi di Bandara Husein.
Budi lanjut mengatakan, beberapa fasilitas yang telah disiapkan di Bandara Kertajati, mencakup landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang dapat menampung pesawat berukuran besar (wide body), area parkir pesawat dengan kapasitas hingga 22 pesawat, terminal penumpang, area parkir kendaraan, mushola, ruang penyimpanan barang berharga, AC, CCTV, stok bahan bakar, serta fasilitas lainnya.