Peringatan Dini BMKG: Waspadai Banjir Rob di Banten Selama Oktober 2025

Illustrasi banjir rob di indonesia-ISTIMEWA (AI)-
TRENDINGNEWS.ID --- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir Provinsi Banten selama Oktober 2025.
Fenomena alam berupa Supermoon dan fase bulan baru sedang terjadi.
Kedua peristiwa ini berpotensi menyebabkan kenaikan permukaan air laut di sejumlah daerah pesisir.
Peningkatan pasang air laut tersebut dipicu oleh tarikan gravitasi bulan yang lebih kuat dari biasanya.
BACA JUGA:Tak Cuma Soal Cinta! 6 Drakor Slice of Life Ini Bakal Ngena Banget di Hati Penonton!
Menurut BMKG, fenomena bulan purnama Supermoon yang terjadi pada 6–7 Oktober 2025, serta bulan baru pada 19–20 Oktober 2025.
Fenomena tersebut akan meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Akibatnya, sejumlah aktivitas di kawasan pesisir diprediksi akan terganggu.
"Fenomena ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan kawasan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan," kata BMKG pada Selasa, 7 Oktober 2025.
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi pasang air laut maksimum.
Peringatan ini diberikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir.
Dengan demikian, warga dapat mengantisipasi dampak rob seperti genangan air di permukiman dan gangguan transportasi.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi pasang maksimum air laut, serta memantau pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG secara berkala," lanjutnya.
Berdasarkan data pasang surut, BMKG mencatat beberapa wilayah di Banten berpotensi mengalami banjir rob, antara lain:
1. Pesisir Utara Tangerang
Kecamatan Teluknaga dan Kosambi menjadi area yang paling berpotensi terdampak.
Gelombang pasang diperkirakan berlangsung pada 7–13 Oktober dan 24–28 Oktober 2025.
BACA JUGA:Batal Laporkan Stafsus Kemenkeu Yustinus Prastowo, Jusuf Hamka: 'Kami Sudah Saling Mengerti'
2. Pesisir Utara Serang
Kecamatan Kasemen, Pontang, dan Tirtayasa menjadi kawasan yang perlu meningkatkan kewaspadaan.
Peningkatan tinggi air laut di wilayah ini dapat mengganggu aktivitas pesisir.
BMKG memprediksi potensi rob berlangsung pada 7–12 Oktober 2025.
3. Pesisir Selat Sunda Barat Pandeglang
Kecamatan Labuan menjadi lokasi utama yang berpotensi terdampak.
Aktivitas perikanan dan transportasi laut di daerah tersebut dapat terganggu.
Fenomena rob diperkirakan terjadi pada 7–12 Oktober dan kembali pada 22–25 Oktober 2025.
4. Pesisir Selatan Pandeglang
Kecamatan Cikeusik menjadi salah satu kawasan yang harus diwaspadai.
Kondisi pasang maksimum air laut bisa menimbulkan genangan di area pesisir rendah.
BMKG memprediksi potensi rob pada 7–12 Oktober dan 20–27 Oktober 2025.
BACA JUGA:CustoMAXi Yamaha 2025 Hadir di Makassar: Modifikasi Unik, Hadiah Mobil, dan 1 Dekade MAXi Series
5. Pesisir Selatan Lebak
Kecamatan Bayah diperkirakan akan terdampak langsung akibat pasang air laut.
Aktivitas masyarakat di pesisir selatan perlu menyesuaikan kondisi cuaca laut.
Berdasarkan data BMKG, potensi rob terjadi pada 7–13 Oktober dan 20–27 Oktober 2025.
BACA JUGA:MotoGP Mandalika 2025: Helm Spesial Rider KYT Angkat Budaya Indonesia
BMKG mengimbau agar masyarakat pesisir tidak panik, namun tetap mempersiapkan langkah antisipatif dalam menghadapi kemungkinan bencana.
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait juga penting dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian ekonomi dan sosial akibat fenomena pasang tinggi.
Fenomena Supermoon dan fase bulan baru merupakan kejadian alam rutin, namun efeknya terhadap pasang air laut bisa signifikan bila terjadi bersamaan dengan angin kencang atau hujan lebat.
Masyarakat diharapkan memahami siklus pasang surut ini agar bisa menyesuaikan aktivitas di wilayah pesisir secara lebih aman dan terencana.
Sumber: