Soal Seruan Aksi Besar-Besaran Turun ke Jalan, Ade Armando: Mahasiswa 'Dungu' Dimanfaatkan Politisi Busuk!

Soal Seruan Aksi Besar-Besaran Turun ke Jalan, Ade Armando: Mahasiswa 'Dungu' Dimanfaatkan Politisi Busuk!

Ade Armando pegiat medsos /instagram Ade Armando-Instagram Ade Armando-


Ade Armando komentari seruan aksi turun ke jalan besar-besaran|Instagram @Ade Armando|

TRENDINGNEWS.ID - Seruan aksi besar-besaran untuk tanggal 24 Juli 2021 yang sempat viral menuai kontroversi.

Pasalnya di tengah pandemi yang belum surut, pelaksanaan aksi nantinya bakal menimbulkan kerumunan yang bukan tidak mungkin akan membuka kluster baru.

Seperti diketahui, seruan aksi itu viral di media sosial, dalam poster ajakan aksi mengundang seluruh elemen masyarakat untuk turun ke jalan menolak PPKM dan menghancurkan oligarki istana beserta jajarannya.

Menanggapi hal ini, Ade Armando menyebut ada kepentingan di balik seruan aksi nasional untuk mengritik Presiden Jokowi dan kebijakannya.

BACA JUGA:Bogor Terapkan Sistem Ganjil-Genap Saat PPKM Level 4, 17 Titik ini Dilakukan Penyekatan, Cek di Sini!

Ia menyebut 'dungu' mahasiswa yang menyeru aksi karena mampu dihasut oleh politisi pemangku kepentingan tersebut.

Dosen UI itu sangat menyayangkan, di mana orang lain tengah berjuang melawan pandemi di sisi lain generasi penerus (mahasiswa) malah tanpa sadar tengah dimanfaatkan oleh politisi busuk.

"Sementara orangtua mereka, keluarga mereka, tetangga, rakyat bersatu padu mengatasi pandemi; para mahasiswa dungu dimanfaatkan politisi busuk untuk bikin gerakan menggulingkan Jokowi," cuit Ade Armando dalam akun pribadinya @Adearmando1

Selanjutnya, ia menyatakan bahwa seruan aksi tersebut hanya akan menimbulkan kerusuhan sosial dan memburuknya kondisi ekonomi. Ade menjelaskan hanya masyarakat dungu yang mengikuti seruan aksi itu.

BACA JUGA:Catat! Ini Obat dan Vitamin Buat Pasien Covid-19 Saat Isoman Agar Meringankan Gejala Infeksi Corona

"Ini gerakan bumi hangus. Tujuannya bikin kerusuhan sosial. Ekonomi ambruk. Saya sih percaya masyarakat berakal tidak akan mendukung mereka.
Tapi kan diperlukan hanya sedikit orang dungu untuk menciptakan kekacauan," tulisnya, Jumat 23 Juli 2021.

Di sisi lain, Mabes Polri juga meminta agar masyarakat tak melakukan aksi unjuk rasa di tengah masa pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.
Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berpotensi menciptakan kerumunan.

Sumber: twitter @adearmando1