Geger! Beredar Isu Kalau Orang Sudah Vaksin Akan Meninggal 2 Tahun Kemudian, Prof Zubairi Ungkap Faktanya!

Geger! Beredar Isu Kalau Orang Sudah Vaksin Akan Meninggal 2 Tahun Kemudian, Prof Zubairi Ungkap Faktanya!

Ilustrasi Vaksin Covid-19--


Beredar kabar via pesan singkat, bahwa orang yang sudah divaksin akan meninggal jika sudah 2 tahun, cek faktanya|Ilustrasi Vaksin Covid-19||


TRENDINGNEWS.ID -  Baru-baru ini, publik dunia dikejutkan oleh sebuah pesan singkat WA terkait orang yang divaksin akan mati. 

Tidak tanggung-tanggung, pesan itu menuliskan kalau orang yang sudah suntik vaksin dalam 2 tahun akan meninggal. Waduh...

Sontak, kabar ini membuat geger di masyarakat, karena di semua negara saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi untuk warganya. 

Belakangan pesan singkat itu pun terungkap, bahwa pesan itu ada kaitannya dengan seorang ahli virus bernama Luc Montagnier.

BACA JUGA:Serius? Sandiaga Uno Dapat Penghargaan Rekor MURI Gegara Pernah Blusukan ke 1.000 Tempat? Cek Faktanya!

Luc mengklaim bahwa semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun karena peningkatan yang bergantung pada antibodi.

Entah apa motivasinya, Luc Montagnier yang juga seorang ahli virus dari Prancis ini, sengaja menyebarkan berita heboh tersebut via WA dan menyebarluaskan berkali-kali. 

Seperti dilansir Trendingnews.id dari Poskota.co.id, Minggu 18 Juli 2021 dalam artikel berjudul: Duh! Orang yang Sudah Divaksin Kabarnya akan Meninggal 2 Tahun Kemudian? Dokter Ini Ungkap Faktanya, begini bunyi pesan singkat itu:

“Semua orang yang divaksinasi akan mati dalam 2 tahun: Pemenang Hadiah Nobel Luc Montagnier telah mengonfirmasi bahwa tidak ada peluang untuk bertahan hidup bagi orang-orang yang telah menerima segala bentuk vaksin. vaksin…Mereka semua akan mati karena peningkatan yang bergantung pada antibodi. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan.” 

BACA JUGA:Jadi Incaran Netizen Cewek, Snail Candy Scrub Ternyata Memiliki Banyak Kehebatan, Terutama Bikin Glowing

Bahkan dalam pesan singkat yang viral itu, mengklaim bahwa banyak ahli epidemiologi tahu tentang ancaman yang ditimbulkan oleh peningkatan yang bergantung pada antibodi (ADE), tetapi dunia seakan "bungkam" tentang hal itu.

ADE (Antibody-Dependent Enhancement) adalah fenomena yang mungkin terjadi pada pemberian antibodi (vaksin atau antibodi lain) berupa reaksi yang memperkuat infeksi sehingga terjadinya suatu kejadian imunopatologis yang berat.

Menanggapi klaim ini, Biro Informasi Pers (PIB) dan Polisi Assam turun tangan ke Twitter dan Facebook (masing-masing) untuk mengatakan bahwa penerusan WhatsApp adalah berita palsu. 

Sumber: berbagai sumber