Selain Hong Kong Larang Semua Penerbangan dari Indonesia, Beberapa Negara ini juga ikut 'Dicekal' untuk Sementara

Selain Hong Kong Larang Semua Penerbangan dari Indonesia, Beberapa Negara ini juga ikut 'Dicekal' untuk Sementara

Hong Kong Larang Penerbangan dari Indonesia gegara covid-19 melonjak--Instagram @yayangari


Hong Kong Larang Penerbangan dari Indonesia gegara covid-19 melonjak||Instagram @yayangari

TRENDINGNEWS.ID -  Menyikapi tingginya lonjakan covid-19 di Indonesia, Pemerintah Hong Kong akhirnya mengeluarkan keputusan baru.   

Penerbangan komersial dari Indonesia, mulai Jumat 26 Juni 2021 dilarang masuk ke Hong Kong.

Hal itu diberlakukan, karena kemungkinan virus corona yang dibawa penumpang berisiko sangat tinggi.

Selain itu, keputusan tersebut juga dikeluarkan, lantaran jumlah kasus positif covid-19 dari Indonesia sudah melampaui ambang batas yang ditetapkan pemerintah Hong Kong.

(BACA JUGA:Terjawab! Habib Rizieq Divonis 4 Tahun Penjara, Beberapa Pasal ini jadi Sorotan Netizen, Kenapa ya?)

Tak hanya Indonesia, pelarangan kedatangan wisatawan juga diberlakukan untuk wisatawan dari India, Nepal, Pakistan dan Filipina.
 
Meski begitu, menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, mengatakan penangguhan penerbangan ini hanya bersifat sementara.

Selanjutnya, Kemenlu juga mengimbau untuk pekerja migran yang terdampak kebijakan ini harus menghubungi majikan dan agen mereka.

"Pada tanggal 23 Juni 2021, Pemerintah Hong Kong telah mengumumkan bahwa mulai tanggal 25 Juni 2021 akan menetapkan status Indonesia menjadi negara kategori A1 (extremely high risk).

(BACA JUGA:Ketua PA 212, Slamet Ma'arif Sebut JPU Harus Tanggung Jawab Jika Pendukung HRS Datang dan Berkerumun, Kok Bisa?)

Dalam kategori A1, maka semua penumpang penerbangan dari Indonesia tidak diperbolehkan memasuki Hong Kong," seperti dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri RI, pada Kamis 24 Juni 2021.

"KJRI Hong Kong akan memastikan pemenuhan hak-hak PMI sesuai ketentuan yang berlaku," kata Kemlu.

Seperti diketahui, Hong Kong mempekerjakan ribuan pekerja migran dari negara-negara termasuk Indonesia dan Filipina.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga menyatakan kasus aktif Covid-19 saat ini hampir mendekati puncak pandemi pada periode libur akhir tahun 2020 lalu.

(BACA JUGA:Rossa Pernah 'Kehilangan Uang Rp 1 Miliar', Pasca Dinyatakan Positif Covid-19, Begini Kondisi Terakhirnya!)

+++++

Kasus Positif Kian Meningkat

Seperti diinformasikan Satgas Covid-19, kasus harian Covid-19 di Tanah Air semakin meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus corona per Kamis sore, 24 Juni 2021 mencapai 2.053.995 orang.

Angka ini didapat karena penambahan kasus corona harian dalam 24 jam tercatat sebanyak 20.574 orang, tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Kemudian, untuk kasus sembuh sebesar 1.826.504 dengan tambahan 9.201 kasus sembuh, dan kasus meninggal dengan jumlah 55.949 serta tambahan sebesar 355 kasus meninggal dunia.

(BACA JUGA:Perketat PPKM Mikro di DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta Semua Kantor Terapkan WFH 75 Persen, Covid-19 Makin Tinggi!)

Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus hingga 92 persen dalam empat minggu terakhir sebagai dampak tingginya mobilitas masyarakat saat libur lebaran.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito sempat mengatakan kasus aktif saat ini mencapai 160.524 kasus, mendekati kasus aktif tertinggi pada 5 Februari lalu yang mencapai 176.672.

Ia menuturkan, kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu.

Lebih lanjut, menurut Wiku, terdapat lima provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif yakni DKI Jakarta yang naik sebesar 13.022 kasus, Jawa Barat yang naik sebesar 6.449 kasus dan Jawa Timur naik 1.756 kasus. *


Sumber: berbagai sumber