Polda Metro Jaya tercatat telah menerima delapan laporan polisi terkait dugaan penipuan tersebut.
Selain itu, terdapat 119 aduan masyarakat yang masuk dengan pola peristiwa serupa.
Iman mengungkapkan, salah satu laporan polisi berasal dari vendor yang telah memenuhi permintaan jasa sesuai pesanan tersangka, namun tidak menerima pembayaran sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:Telur Menyehatkan atau Berisiko? Ini Batas Aman Mengonsumsinya yang Harus Diketahui
"Untuk delapan LP ini salah satunya adalah laporan dari vendor, di mana vendor sudah melaksanakan kewajibannya memenuhi permintaan atau order dari Tersangka tapi tidak dilakukan pembayaran oleh Tersangka," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagian besar korban berasal dari wilayah Jakarta serta kawasan aglomerasi Jabodetabek.
"Ada satu vendor yang sebagai korban. Jadi selain calon pengantin, ada vendor juga yang menjadi korbannya," imbuhnya.
Saat ini, penyidik masih terus melakukan penelusuran terhadap aset-aset yang berkaitan dengan wedding organizer tersebut.
BACA JUGA:BNPB Update: Korban Bencana Sumatera Tembus 921 Jiwa, Ribuan Luka-luka
Terkait harapan korban agar dana yang telah disetorkan bisa kembali, pihak kepolisian menyatakan akan berupaya semaksimal mungkin.
"Kami akan maksimalkan untuk penelusuran aset. Tentu yang diharapkan para korban ada pengembalian kerugian, tentunya kami sebagai penegak hukum akan berupaya maksimal untuk memberikan yang terbaik daripada para korban, begitupun juga menjaga hak-hak Tersangka," katanya.