PPKM Darurat Diperpanjang, Luhut Beberkan Alasan dan Dampaknya Terhadap Serangan Varian Delta

PPKM Darurat Diperpanjang, Luhut Beberkan Alasan dan Dampaknya Terhadap Serangan Varian Delta

Presiden Jokowi tunjuk Luhut Binsar Pandjaitan sebagai koordinator PPKM Mikro Darurat--Dok. Kemenko Bidang Kemaritiman

 


Luhut Binsar Pandjaitan Evaluasi pelaksanaan PPKM darurat selama 15 dan ini hasilnya||Dok. Kemenko Bidang Kemaritiman

TRENDINGNEWS.ID - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali telah berjalan 15 hari.

Namun cita-cita turunnya kasus penularan ke angka 10 ribu yang belum tercapai, membuat rencana awal perpanjangan PPKM Daruat resmi dilakukan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, melakukan evaluasi di hari ke lima belas perjalanan kebijakan ini.

Luhut menjelaskan bahwa pembatasan mobilitas yang dipakai pemerintah adalah untuk menurunkan varian delta yang 7 kali lebih menular dari varian lain.

BACA JUGA:Salut! Dicegat dan Diganggu Kuntilanak, Pemotor ini Tetap Santai, Eh Malah Diajak Ngobrol!

Merujuk pada pantauan dan data, Ia menyatakan bahwa terlihat penurunan mobilitas serta aktivitas di masyarakat.

Kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat merupakan hasil monitor yang dilakukan melalui indikator google trafic, facebook mobility dan indeks cahaya malam. Penurunan terjadi signifikan terutama pada mobilitas masyarakat.

Penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat bukan faktor utama turun dan bertambahnya kasus Covid-19.

Namun Ia tetap optimis dengan terbatasnya mobilitas, masyarakat mampu mengurangi resiko tertular atau menularkan, Ia juga percaya bahwa Indonesia akan meraih Herd Immunity.

BACA JUGA:Pasca Didamaikan Polisi, 2 Pria yang Adu Jotos ini Sepakat untuk Melakukan Kegiatan Sosial

"Namun, penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat tidak serta merta menunjukkan penurunan penambahan kasus.

Walaupun tiga hari ke belakang terlihat data-data mulai membaik," kata Luhut dalam konferensi pers Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat yang disiarkan melalui YouTube resmi Kemenko Marves, Sabtu 17 Juli 2021.

Menurutnya, untuk kembali menurunkan kurva butuh waktu sekitar 14 hingga 21 hari, yang dibarengi dengan konsistensi masyarakat dalam pelaksanaan PPKM.

Hal ini selain menurunkan angka, juga agar seluruh elemen kesehatan dapat menyembuhkan pasien Covid-19 yang jumlahnya cukup banyak.

BACA JUGA:Sembuh dari Covid-19, Tante Ernie Curhat Berat Badan Nambah 5 Kg, Netizen: Gapapa Semok Dikit

"Masa inkubasi penularan yang terjadi sebelumnya dan faktor lain, hasil penelitian berbagai institusi membutuhkan waktu kurang lebih 14-21 hari untuk kasus ini flatming merata dan menurut

Di samping itu, Ia juga mengatakan soal dampak dari kebijkan PPKM yang kebanyakan berasal dari ekonomi rakyat kecil.

Dampak yang tumbuh cukup besar akibat penurunan mobilitas mal, pengurangan karyawan pabrik, dan aturan take away pada restoran sehingga mempengaruhi penghasilan pengusaha kecil.

Dalam mengantisipasi itu kata Luhut, pemerintah bekerja sama dengan menteri akan mengucurkan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat sebesar Rp39,19 Triliun, membuat potongan harga listrik, serta bantuan subsidi kuota bagi pengajar.

BACA JUGA:Kabar Meninggalnya Masudin Jadi Polemik, Kades Banyuarang Sebut Bukan Karena Terpapar Covid-19?

"Alokasi kesehatan misalnya penambahan anggaran perawatan pasien covid di rumah sakit, insentif tenaga kesehatan, tenaga vaksinasi, pembangunan rumah sakit lapangan, pembelian oksigen," ungkapnya

 

Sumber: youtube kemenko marves