Tarif Gila 130% dari Trump Bikin China Panas, Dunia Waspadai Dampaknya

Senin 13-10-2025,05:00 WIB
Reporter : Aan Umilah
Editor : Aswan

TRENDINGNEWS.ID --- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengejutkan dunia dengan rencana tarif tambahan 100% untuk seluruh barang impor dari China.

Kebijakan baru ini menambah beban di luar tarif 30% yang telah diterapkan sebelumnya.

Dengan demikian, total tarif terhadap produk asal Negeri Tirai Bambu kini mencapai 130%.

Trump menyatakan aturan tersebut akan berlaku efektif mulai 1 November 2025 atau lebih cepat, tergantung pada langkah yang diambil China.

BACA JUGA:Kluivert Masih Rahasiakan Strategi Bek Tengah Timnas Indonesia Lawan Irak, Siapa yang Bakal Diturunkan?

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan kebijakan ini adalah bentuk respons keras terhadap langkah Pemerintah China yang dinilai mengancam stabilitas perdagangan dunia.

"Tarif 100% untuk China di atas tarif apa pun yang mereka bayarkan saat ini," ujar Trump tegas dalam konferensi pers resmi.

Ia juga menambahkan, "Tarif baru pada tanggal 1 November atau lebih cepat, tergantung pada tindakan atau perubahan lebih lanjut yang diambil oleh China."

Trump juga menulis di platform Truth Social, menuduh Presiden Xi Jinping mengambil langkah agresif dengan mengontrol ekspor logam tanah jarang.

BACA JUGA:Viral! Kakek 74 Tahun Menikahi Gadis 24 Tahun di Pacitan, Mahar Rp 3 Miliar Diduga Palsu, Warganet pun Gemes!

Menurut Trump, kebijakan tersebut berpotensi melumpuhkan rantai pasok global, terutama sektor elektronik dan semikonduktor.

"China telah mengambil posisi yang sangat agresif terhadap perdagangan dengan mengirimkan surat yang sangat bermusuhan kepada Dunia... ini sama sekali tidak pernah terdengar dalam Perdagangan Internasional," tulis Trump dalam unggahannya.

Logam tanah jarang merupakan komponen vital dalam pembuatan chip, perangkat elektronik, dan teknologi mutakhir lainnya.

Dengan adanya pembatasan ekspor dari China, negara-negara produsen chip besar seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan akan terkena dampak langsung terhadap kapasitas produksi mereka.

BACA JUGA:Velix Wanggai Pimpin Komite Percepatan Pembangunan Otsus Papua

Trump menilai langkah China tersebut sebagai ancaman terhadap prinsip perdagangan bebas dan menuduh Beijing telah menyiapkan strategi ini sejak lama.

Ia menyebut tindakan tersebut sebagai “aib moral” dalam hubungan internasional.

Di hari yang sama, Trump juga melontarkan kritik tajam terhadap Xi Jinping melalui media sosial.

Ia menuding China menggunakan kontrol ekspor sebagai senjata ekonomi yang berbahaya dan mengancam akan melakukan pembalasan ekonomi besar-besaran.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Belum Terima Usulan Pembangunan Ponpes Pakai APBN, DPR Sebut Rencana Masih Belum Final

Trump menyebut tidak ada alasan untuk melanjutkan rencana pertemuannya dengan Xi Jinping di sela KTT APEC di Korea Selatan akhir bulan ini.

Ia menilai kebijakan ekspor China terlalu merugikan negara lain.

Trump juga mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi berat jika Beijing tidak mencabut kebijakan tersebut.

Dalam pernyataannya, Trump menegaskan, "Tergantung pada apa yang dikatakan China tentang 'perintah' bermusuhan yang baru saja mereka keluarkan, saya, sebagai Presiden Amerika Serikat, akan terpaksa melawan langkah mereka secara finansial."

BACA JUGA:Tips Sehat: Rahasia Japanese Walking: Jalan Kaki Ala Jepang yang Bikin Lemak Luntur Lebih Cepat dari Jogging

Dengan langkah terbaru ini, ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia dipastikan meningkat tajam.

Investor global kini menanti langkah lanjutan dari kedua negara, sebab kebijakan tarif tersebut diprediksi akan berdampak besar terhadap rantai pasok global dan stabilitas pasar dunia.

Kategori :