Menurut Iwan, menu yang disajikan sebenarnya disukai siswa karena selalu berganti setiap hari.
Menu kentang, wortel, dan pangsit yang viral itu muncul karena perbedaan selera saja.
“Cuma yang hari ini ada orang tua yang tidak sesuai dengan selera. Itu aja sih sebenarnya,” tutupnya.
Pihak sekolah tetap berkomitmen menjaga kualitas dan gizi menu MBG bagi seluruh siswa.
BACA JUGA:CustoMAXi Yamaha 2025 Hadir di Makassar: Modifikasi Unik, Hadiah Mobil, dan 1 Dekade MAXi Series
Fakta di Balik Menu MBG Pangsit dan Kentang Rebus
Kepala SPPG Dapur Mampang 1, Mustika, menjelaskan alasan penggunaan menu kentang dan pangsit tersebut tetap mempertimbangkan angka kecukupan gizi (AKG).
“Kami memilih menggunakan menu itu, karena berdasarkan hasil analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim kami itu. Ketika di minggu pertama hari ketiga, tepatnya di hari Rabu itu, banyak tersisa food wasted atau sampah makanan,” ujar Mustika, Selasa, 7 Oktober 2025.
Menurutnya, banyak siswa meninggalkan nasi dan sayur pada minggu pertama pelaksanaan MBG.
BACA JUGA:MotoGP Mandalika 2025: Helm Spesial Rider KYT Angkat Budaya Indonesia
Tim SPPG pun memutuskan untuk membuat variasi agar siswa tidak bosan.
Mereka menegaskan bahwa nutrisi tetap menjadi prioritas utama meski tampilannya sederhana.
“Tapi kami tetap mengedepankan, kentang itu pengganti nasi sebagai karbohidrat. Kemudian wortel itu kan sayur, walaupun memang seperti ditampilkan itu sangat kurang menarik. Kemudian, pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal itu isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang,” tambahnya.
Namun, Mustika mengakui tampilan menu tersebut kurang menarik secara visual.
Terkait keluhan orang tua, pihak SPPG langsung menggelar pertemuan dengan sekolah dan wali murid.