Seperti diketahui, dampak pandemi Covid-19 memang merusak berbagai sektor salah satunya ekonomi.
Hal yang paling terasa dari sektor ekonomi ini adalah ancaman resesi yang bisa dirasakan negara manapun, termasuk Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyoroti kembali negatifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2021.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, efektivitas kebijakan pemerintah mempercepat pemulihan ekonomi masih jauh dari harapan.
Begitupun dengan penanganan pandemi masih belum konsisten, sehingga dengan hal itu Indonesia tertinggal dari negara-negara lain yang sudah tumbuh positif.
“Pertumbuhan ekonomi yang masih minus merupakan bukti bahwa penanganan pandemi oleh pemerintah belum serius dan efektif.
Jika pemerintah tidak memperbaiki kinerjanya dalam penanganan pandemi Covid-19 maka kuartal II/2021 kembali akan mengalami pertumbuhan negatif dan terjebak resesi,” ujar Anis melalui keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Jumat, 7 Mei 2021.
Ia pun menyinggung soal hasil dari, Badan Pusat Statistik (BPS), pada Rabu, 5 Mei 2021, yang mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen secara tahunan.
Beberapa sektor yang memiliki kontribusi terhadap PDB juga masih mengalami kontraksi, antara lain Industri Pengolahan (19,84 persen) sebesar 1,38, Perdagangan Besar dan Eceran. *