Pertama, cobalah mengatur kecepatan berjalan dengan meningkatkan intensitas secara bertahap sesuai kemampuan tubuh agar tidak mudah kelelahan.
Metode interval walking dapat menjadi pilihan menarik yaitu dengan mengombinasikan jalan cepat dan jalan santai secara bergantian dalam satu sesi latihan.
Teknik ini mampu membantu meningkatkan detak jantung serta pembakaran kalori yang lebih besar bila dilakukan secara konsisten.
BACA JUGA:Mantan Okin, Regina Phoenix Dihujat Netizen gegara Serobot Bocah Kecil Saat Nonton Black Pink
Cara kedua yaitu berjalan kaki di area menanjak karena medan yang lebih sulit dapat meningkatkan kekuatan otot sekaligus intensitas olahraga.
Anda tidak harus mencari gunung atau tempat jauh karena tanjakan kecil di sekitar rumah saja sudah cukup membantu meningkatkan latihan.
Jika ingin berolahraga di dalam ruangan, penggunaan treadmill dengan fitur incline bisa menjadi solusi yang sangat praktis dan efektif.
Latihan ini juga membantu melatih daya tahan tubuh sehingga proses penurunan berat badan bisa berlangsung lebih cepat dan stabil.
BACA JUGA:Bikin Nyesek! Viral Pernikahan di Pati Diterjang Badai, Pengantin pun Jadi Korban
Cara ketiga yang tidak kalah menarik adalah mencoba berjalan kaki mundur sehingga otot yang dilatih akan berbeda dari berjalan biasa.
Aktivitas unik ini juga membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi gerakan sehingga tubuh bekerja lebih maksimal dalam membakar energi.
Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa berjalan mundur mampu membakar kalori lebih banyak berkat gerakan yang lebih menantang bagi tubuh.
Namun tetap perlu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko cedera yang tidak diinginkan terutama pada pemula.
BACA JUGA:Mantan Okin, Regina Phoenix Dihujat Netizen gegara Serobot Bocah Kecil Saat Nonton Black Pink
Untuk benar-benar merasakan manfaat kesehatan yang signifikan, rutinitas berjalan kaki sebaiknya dilakukan setidaknya tiga sampai empat kali dalam satu minggu.
Jangan memaksakan diri untuk berjalan lebih jauh dari kemampuan fisik karena bisa meningkatkan risiko cedera otot maupun kelelahan ekstrem.