“Harusnya kita tahu bahwa Covid-19 dari dulu tuh enggak akan kelar-kelar dan kita didistraksi oleh informasi simpang siur.
(BACA JUGA:Mengejutkan! Ternyata Menjabat Sebagai Komisaris PT Telkom, Pendapatan Abdee Slank Diperkirakan Sebesar ini?)
Cuma dampaknya di media itu berlebihan, tujuan Pak Menteri untuk melaporkan progres terkini Covid di Indonesia,” ujar dr. Tirta.
Selain itu, dengan mengingatkan itu, kewaspadaan akan bahaya Covid-19 yang kini sudah bermutasi yang mana mengandung unsur menakut-nakuti rakyat, hal ini dinilai sudah tidak mempan.
Seperti adanya lonjakan yang sangat tinggi di India, masyarakat Indonesia dirasa tidak terpengaruh atas adanya tsunami Covid-19 yang sedang melanda di India akibat lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
dr. Tirta juga memaparkan keadaan di tempat rekreasi yang masih kerap ramai pengunjung seolah sudah tidak takut lagi akan virus Covid-19.
“Mau rakyat sekarang ditakut-takuti nanti kayak India atau apapun itu, Ancol itu tetep ramai, bos ada video kremasi viral aja tetep gas ke pantai,” katanya.
Serta, adanya tindakan saling menyalahkan antara pemerintah dan rakyat juga sejatinya tidak akan menyelesaikan masalah, rakyat Indonesia pun sudah capek akan hal ini.
“Kalau kita menyalahkan rakyat susah, karena kita gak tahu mana yang kena mana yang enggak, dan rakyat kita udah capek!” beber dr. Tirta seperti dikutik Trendingnews.id dari kanal YouTube Tirta PengPengPeng, yang diunggah pada 30 Mei 2021.
“Solusi satu-satunya, sebagai warga saling mengingatkan, berhenti menyalahkan. Karena gak selesai bos kalau kita menyalahkan satu sama lain,” katanya.
Serta terkait adanya kabar mengenai virus mutasi Covid-19 yang telah memasuki ke Indonesia, dr. Tirta hanya mengingatkan agar tidak panik.
“Saran saya buat rakyat gak usah panik. Ngarep opo? Emang panik menyelesaikan masalah? Enggak!” tukasnya. *