Sebaran Covid-19 Masih Tinggi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Minta Pemerintah Larang Mobilitas Warga dari Jawa

Sebaran Covid-19 Masih Tinggi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Minta Pemerintah Larang Mobilitas Warga dari Jawa

Ilustrasi Lampung Dipadati Warga Jawa--


Sebaran Covid-19 di Lampung Masih Tinggi karena sering dipadati Warga Jawa pencari kerja ||
 Istimewa
 
TRENDINGNEWS.ID - Sebaran Covid-19 Masih Tinggi, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Minta Pemerintah Larang Mobilitas Warga dari Jawa
 
Provinsi Lampung masih menjadi provinsi yang mengalami lonjakan kasus cukup tinggi kasus covid-19.
 
Berdasarkan data terakhir, kasus Covid-19 di Lampung tercatat sebanyak 23.302 orang, dengan pasien sembuh 19.046 orang, kasus aktif 1.139 orang dan kematian sebanyak 1.139 orang.
 
Demi mengurangi persebaran Covid-19, secara tegas Gurbernur Lampung, Arinal Djunaidi mendorong pemerintah untuk tegas melarang mobilitas dari Jawa ke Lampung demi keselamatan jiwa warga.
 
Hal ini disampaikan karena belakangan banyak masyarakat Jawa yang mencari kerja di Lampung. 
 

Gurbernur Lampung mengungkapkan daerahnya masih menjadi sentra penularan dengan pasien tanpa gejala. Untuk itu Arinal berharap pintu masuk perbatasan Lampung dapat dikontrol dengan ketat.

"Agar Lampung bisa terjaga karena banyak saudara dari pulau Jawa, melihat Lampung ini aman dan mencari pekerjaan di sini, akibatnya akan semakin banyak penularan dan pasien tanpa gejala.

Jadi kami minta agar pintu masuk bisa kami jaga, Bakauheuni harus dijaga," ujar Arinal dalam taklimat media virtual, Rabu 07 Juli 2021.

Warga Jawa dan provinsi Sumatra lain yang masuk ke Lampung tanpa sepengetahuan pemda setempat harus menjadi fokus utama. Karena kuota rumah sakit untuk ruang perawatan sudah hampir habis.

(BACA JUGA:Langkah Tegas! Shopee Indonesia Hapus 500 Produk Kesehatan yang Tidak Sesuai Regulasi, Salah Satunya Dijual di atas HET)

Hingga saat ini, anggaran Rp 138 miliar untuk penanganan Covid-19 baru terpakai Rp 14 miliar.

"Untuk menurunkan tingkat laju penularan dan meningkatkan kapasitas rumah sakit, meningkatkan kapasitas testing hingga menyiapkan RS darurat. Kami juga menyiapkan RS darurat di Wisma Haji dengan kapasitas 250 tempat tidur," kata Arinal.

+++++

Arinal menambahkan, Pemprov Lampung mengupayakan peningkatkan tracing menjadi 1 berbanding 15, dan mulai mendistribusikan alat medis dan oksigen ke puskesmas dan rumah sakit.

Selain itu, pihaknya juga aktif melakukan vaksinasi kepada masyarakat guna menurunkan tingkat risiko. Tercatat Provinsi Lampung masih kekurangan 12.503 dosis vaksin untuk warga.

(BACA JUGA:Ngeri! Indonesia Duduki Peringkat ke-2 Kasus Covid-19 Tertinggi di Dunia Setelah India, Totalnya 2,3 Juta Kasus)

Di tengah kelangkaan alat medis dan oksigen, Arinal mengingatkan dinas kesehatan daerah harus tetap menyediakan fasilitas kesehatan yang terbaik.

Sebab, selama ini masih banyak kabupaten yang mengirimkan pasiennya ke kabupaten yang lain. Hal itu menimbulkan kekhawatiran jika ada lonjakan kasus terutama bagi faskes yang tidak siap.

Sumber: berbagai sumber