Siswi di Tasikmalaya Alami Kekerasan, Orang Tua Pelaku Malah Ancam Balik Korban

Siswi di Tasikmalaya Alami Kekerasan, Orang Tua Pelaku Malah Ancam Balik Korban

Ilustrasi: LoveToKnow--

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Seorang siswi SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya mengalami kekerasan dari teman sekelasnya dan menghadapi ancaman dari orang tua pelaku.
 
Alih-alih meminta maaf atas tindakan yang melukai teman-temannya, orang tua pelaku justru melakukan intimidasi terhadap para korban.
 
Diduga intimidasi ini dilakukan oleh orang tua seorang siswa SMA yang mengunjungi sekolah.
 
Ironisnya, saat itu pihak orang tua korban sudah mencabut laporan mereka ke polisi.
 
"Kejadian itu kan hari Selasa kemarin, hari Selasa itu orang tuanya langsung lapor ke Polres, hari Rabu sebetulnya sudah dimediasi dari pihak sekolah sudah islah, cabut laporan," kata Anne Yuniarti, kuasa hukum orang tua korban, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com. Selasa (23/5).
 
Namun pada hari Jumat, sekolah memanggil tiga korban yang menjadi korban pemukulan, dua laki-laki dan satu perempuan.
 
"Ternyata di situ sudah ada orang tua pelaku, ibu-ibu, yang katanya orang kementerian itu, tapi disinyalir bukan pejabat, jadi ngaku-ngaku aja," ujar dia.
 
Dalam pertemuan tersebut, Z dan dua rekannya mengalami intimidasi dari orang tua pelaku, A.
 
"Menyalah-nyalahkan Z, kenapa harus lapor, kalau kamu lapor di pengadilan pasti kalah, dan kamu terancam dipindahkan sekolah," kata Anne menirukan ancaman orang tua A.
 
Anne menyatakan bahwa saat itu korban pemukulan A merasa terintimidasi.
 
"Harusnya si ibunya ini mengakui kesalahan, sudah menyebabkan temannya luka-luka, ini kok malah menyudutkan," lanjut Anne.
 
Percakapan tersebut, menurut Anne, ia dengar sendiri berdasarkan rekaman yang dibuat oleh Z.
 
Namun saat ini, orang tua korban dan pelaku sudah menjalani mediasi melalui pertemuan daring.
 
Saat ini, orang tua korban dan pelaku telah melakukan mediasi melalui pertemuan daring. Meskipun demikian, kuasa hukum berharap bahwa orang tua pelaku akan meminta maaf secara langsung kepada para korban dan orang tua mereka.
 
Mereka berharap bahwa tindakan perdamaian dapat terwujud melalui pertemuan langsung antara semua pihak yang terlibat, dengan adanya kesepakatan tertulis. Tujuannya adalah agar masalah ini dapat diselesaikan secara adil bagi semua pihak, terutama bagi korban agar mereka dapat pulih secara mental.
 
"Saya minta tolong ditekankan, upaya perdamaian ini sudah dilakukan," tandasnya.

Sumber:

Berita Terkait