Heran! 2 Video Siti Fadilah Supari Ditake Down YouTube, Eks Menteri Kesehatan: Gimana Kami Mau Mengedukasi Masyarakat?
Rabu 14-07-2021,06:00 WIB
Reporter : Rezkia Kurniasih
Editor : Guntara
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari heran, kenapa 2 videonya ditake down youtube?||dok. Menkes
TRENDINGNEWS.ID - Usai mengunggah sebuah video di YouTube pribadinya, Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari merasa heran karena 2 video di akun YouTube-nya di-takedown YouTube.
Alasan videonya di-takedown YouTube adalah dianggap ragu akan pedoman rekomendasi WHO.
Sebagai informasi, Siti Fadilah merupakan Menteri Kesehatan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia menjabat sebagai Menkes sejak 2004 hingga 2009 dan dilanjutkan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden SBY dari tahun 2010-2014.
BACA JUGA:Vaksin Gotong Royong Berbayar Ditunda, Saleh Partaonan: Itu Artinya Pemerintah Mendengar Aspirasi Rakyat
Wanita kelahiran 6 November 1949 ini merupakan dokter spesialis jantung. Fadilah muda menamatkan sekolah di SMAN 1 Surakarta, kemudian memiliki gelar sarjana di Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1972.
Berdasarkan pantauan di laman YouTube-nya, terdapat 21 video, dengan kategori 'Suara Rakyat' 3 video, dan 18 video kategori 'Edukasi'.
Dari total keseluruhan video yang diunggah hanya 2 video yang bisa dilihat utuh, selebihnya diprivate.
"Jadi sementara di-private dulu," ucap Siti Fadilah "Video di-private karena sudah ada 2 video yang di-takedown YouTube.
Satu video bersama Prof Nidom, yang soal herd immunity. Diberi peringatan karena tak sesuai dengan WHO," lanjutnya.
Prof Chairul Anwar Nidom adalah Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF).
Video berjudul 'Siti Fadilah & Nidom (part 1) lanjutan : Gagalkah Herd Imunity?' itu dalam pernyataan pihak YouTube yang dikirimkan ke Siti Fadilah Supari via e-mail dihapus dengan alasan 'konten tersebut melanggar kebijakan misinformasi medis kami'.
Berikut merupakan alasan konten Siti Fadilah Supari itu melanggar kebijakan YouTube.
BACA JUGA:Top! 4 Inovasi Imigrasi Karawang ini, Memudahkan Masyarakat Urus Dokumen Keimigrasian
"YouTube tidak mengizinkan konten yang terang-terangan meragukan efektivitas pedoman yang direkomendasikan oleh otoritas kesehatan setempat atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang upaya pembatasan sosial dan isolasi mandiri, yang dapat menyebabkan orang-orang melakukan tindakan bertentangan dengan pedoman tersebut."
Sedangkan satu lagi adalah video soal cuci hidung bersama dokter Indro Cahyono. Video yang berjudul 'SFS & Indro Cahyono: Mencuci Hidung Mengusir Virus' dinilai 'konten tersebut melanggar kebijakan misinformasi medis kami'.
"Lha padahal kan cuci hidung pakai air garam itu juga hal yang lumrah dari dulu. Bener untuk mengurangi virus.
Bagaimana saya bisa mengedukasi masyarakat kalau seperti ini," tutur perempuan yang pada eranya menangani flu burung ini.
Kategori :