Ia mengungkapkan bahwa sesi konsultasi tersebut sangat membantunya memahami reaksi emosional yang muncul dan bagaimana cara menanganinya dengan lebih sehat.
Menurut penjelasan Sarwendah, psikolog memberikan beberapa teknik pernapasan dan langkah awal untuk mengatasi kecemasan yang dapat muncul kapan saja.
Ia merasa bahwa langkah ini menjadi pilihan terbaik agar dirinya bisa kembali menjalani hari-hari tanpa dihantui kekhawatiran yang berlebihan.
BACA JUGA:JCO Hadirkan “Delivery Deals Bertiga” Mulai Rp85.000! Nikmati 3 Minuman Favorit atau Paket 1 Liter!
Meski kondisinya belum sepenuhnya pulih, Sarwendah mengatakan bahwa dukungan keluarga sangat membantunya melewati situasi yang menekan tersebut.
Ia merasa bersyukur karena orang-orang terdekat memberikan ruang baginya untuk bercerita dan menenangkan diri tanpa merasa dihakimi.
Bagi Sarwendah, dukungan moral merupakan faktor penting yang membuatnya mampu menghadapi trauma secara bertahap sambil menata kembali keberanian dirinya.
Ia berharap proses pemulihan ini dapat berjalan lancar sehingga insiden tersebut tidak lagi memberi dampak panjang terhadap kesehatan mentalnya.
BACA JUGA:Terungkap! Ini Cara Perhitungan Uang Saku Magang 2025 yang Bikin Banyak Peserta Kaget!
Kasus yang dialami Sarwendah turut menjadi pengingat bahwa tekanan mental akibat situasi tidak terduga bisa dialami siapa saja tanpa memandang status sosial.
Kisahnya menegaskan pentingnya menjaga kesehatan psikologis dan tidak ragu mencari bantuan profesional ketika mengalami gangguan emosional yang mengganggu aktivitas.
Peristiwa ini juga membuka mata banyak orang bahwa masalah penagihan hutang yang dilakukan secara tidak etis dapat berpotensi menimbulkan trauma mendalam bagi korban.
Sarwendah berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya memberi dukungan bagi siapa pun yang sedang berjuang melawan tekanan mental.