BGN Kembalikan Rp70 Triliun ke Negara, Tapi Dapat Tambahan Rp335 Triliun di 2026 — Publik Heran, “Kok Bisa?”

Kamis 16-10-2025,04:01 WIB
Reporter : Guntara
Editor : Tatang Sucipto

Namun di sisi lain, publik mempertanyakan kesiapan lembaga baru seperti BGN untuk mengelola dana sebesar itu.

Banyak pihak menilai kinerja penyerapan anggaran yang belum optimal seharusnya menjadi bahan evaluasi, bukan alasan untuk menambah alokasi secara drastis.

BACA JUGA:Sidang Cerai Andre Taulany dan Erin Wartia Kembali Tertunda, Sang Presenter Akui Ingin Segera Akhiri Proses Panjang Ini

Publik Bertanya: Efisiensi atau Eksperimen?

Fenomena ini memunculkan tanda tanya besar.

Apakah lonjakan anggaran ini didasari oleh keyakinan terhadap sistem baru yang tengah dibangun, atau sekadar bentuk keberanian politik untuk membuktikan skala besar bisa dikelola dengan cepat?

Apalagi, pengalaman beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa pelaksanaan program MBG masih diwarnai sejumlah masalah di lapangan — mulai dari distribusi makanan yang tidak merata, hingga kasus keracunan massal di beberapa daerah.

Kritikus kebijakan fiskal menyebut langkah ini sebagai “ujian transparansi terbesar bagi pemerintahan baru.”

Di satu sisi, program MBG memang ambisius dan berdampak luas.

Namun di sisi lain, pengelolaan anggaran ratusan triliun oleh lembaga yang masih muda jelas bukan pekerjaan ringan.

BACA JUGA:Masih Rayakan 10.10, FamilyMart Bagi Diskon Besar di Seluruh Gerai! Jangan Sampai Ketinggalan!

Sorotan Redaksi:

Bagi publik, angka Rp335 triliun terdengar seperti mimpi.

Tapi di era pemerintahan Presiden Prabowo, mimpi besar tampaknya memang bukan untuk ditunda — melainkan untuk diuji keberaniannya.

Kini tinggal menunggu, apakah BGN mampu membuktikan diri, atau justru menjadi pelajaran mahal dari ambisi raksasa bernama “Makan Bergizi Gratis”.

Artikel ini juga sudah tayang di Postingnews.id dengan judul: BGN Dapat Anggaran Rp335 Triliun untuk 2026, Jadi Lembaga Terkaya di Kabinet

Kategori :