Multiplier effect lainnya dari proyek ini adalah penyerapan tenaga sekitar 11.000 pekerja dengan komposisi 98% tenaga kerja Indonesia. Sedang 50% di antaranya, berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.
BACA JUGA:Final! Herry Wirawan Akhirnya Divonis Hukuman Mati, PT Bandung Beberkan Kronologi Kasusnya!
BACA JUGA:Sudah Dibuka! Layanan Penukaran Uang 'Pecahan' Untuk Lebaran 2022, Begini Aturan Mainnya!
"Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar, yakni sebanyak 11.000 pekerja. Makanya, diperlukan Pemerintah Daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja terampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai tuntutan yang ada di sini," sambung Ma'ruf.
Target penyelesaian konstruksi ini pada akhir Desember 2023, Commercial Operation Date (COD) akhir Desember 2024 dan mulai berproduksi pada Mei 2024.
Wakil Presiden mengaku sangat optimis dapat dicapai sesuai target melihat progres saat ini yang telah melebihi target yang sudah ditetapkan.
"Saya optimis pekerjaan dapat diselesiakan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan.
BACA JUGA:Geram! Guntur Romli Komentari Kasus Dugaan Pencabulan Oleh Habib Yusuf Alkaf: Semoga Dihukum Kebiri!
Artinya, target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimis saya ini dapat diselesaikan," ujar Ma'ruf.
Smelter ini merupakan smelter single line terbesar di dunia dan kapasitasnya pengolahannya hingga 1.7 juta ton dan jika sudah beroperasi nanti maka seluruh konsentrate produksi PTFI sudah dapat diolah dimurnikan di dalam negeri.
Saat ini PT Freeport Indonesia menghasilkan konsentrate hasil produksi 60% diekspor dan sisanya 40% diolah di dalam negeri di PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak itu masih diekspor oleh PT Smelting namun jika nantinya smelter ini beroperasi pemurnian lumpur anoda 100% akan diolah dan dimurnikan di dalam negeri.