dr. Tirta Blak-Blakan Sebut Tidak Setuju Larangan Mudi, Karena Alasan ini||Instagram @dr.tirta
TRENDINGNEWS - Soal larangan mudik yang diterapkan pemerintah dari tanggal 6 hingga 17 Mei akhirnya mengundang dr. Tirta untuk berkomentar.
Menurut dokter yang bernama lengkap Tirta Mandira Hudi ini, secara terang-terangan bilang tidak sejutu dengan kebijakan tersebut.
Ketidaksetujuannya itu, menurut dr. Tirta seolah pemerintah ingin melemparkan masalah kepada masyarakat.
Seperti dijabarkan lewat tayangan video yang diunggah di kanal Youtube @The Leonardo's pada Sabtu 8 Mei 2021.
(BACA JUGA:Percaya atau Tidak, Kabarnya Kehadiran Jodoh Bisa Dideteksi Lewat Mimpi, Cek yuk!)
“Disclaimer nih, gue bukan cebong dan bukan kadrun. Prediksi gue, awal mulanya larangan mudik ini kayak menegakkan pedang basah.
Karena pemerintah yakin, ini pasti naik. Nah, ketimbang disalahin terus, mereka buat kebijakan ini,” beber dr. Tirta dengan tegas.
Pasalnya, lebaran dilarang, karena diindikasi dapat memicu mobilitas dan kerumunan orang yang dapat menstimulus covid-19 kembali melonjak.
Pendapatnya itu, menurut dr. Tirta adalah benar-benar hasil pengamatan di lapangan. Meski begitu, ia mengaku bukan anti terhadap pemerintah.
(BACA JUGA:Ustad Hilmi Firdausi Minta Klarifikasi Presiden Jokowi Soal Bipang Kalimantan Jadi Oleh-Oleh Lebaran )
“Jadi begini. Misalnya, enggak ada larangan mudik, terus angka COVID-19 naik, yang disalahin pemerintah.
Akhirnya, pemerintah mikir nih, daripada terus-terusan disalahin, mereka bikin larangan mudik, jadi yang disalahin siapa? Ya pemudik,” sambungnya.
+++++
Seperti sudah disinggung di atas tadi, dr. Tirta menduga ada upaya lempar kesalahan dari pemerintah kepada masyarakat.
Padahal, dalam situasi seperti sekarang, prinsip tersebut sepatutnya dibuang jauh-jauh, mengingat pandemi merupakan musuh bersama.
(BACA JUGA:Gegara Krisdayanti Tak Didamping Raul Lemos, Netizen: Pasangan Mimi KD Mana?)
“Jadi, aturan itu dibuat dengan harapan kalau angka COVID-19 naik, yang disalahin yang nekat mudik. That’s it, jadi ada blameful di sini,” tukasnya.
Makanya, itu kenapa ia secara tegas menolak aturan larangan masyarakat untuk mudik.
Terlebih, masih menurut dr. Tirta, semua itu hanya sekadar gimmick pemerintah. Di satu sisi, mereka melarang masyarakat mudik ke kampung halaman.
Namun, di sisi lain transportasi umum di perkotaan selalu padat dan tidak mematuhi prokes yang berlaku.
“Ini nih kayak memadamkan kebakaran, tapi cuma pakai selang air. Pada akhirnya, kalau angka COVID-19 melonjak, yang disalahin nanti yang mudik,” terangnya. ###