Sebagai solusi, kamu bisa mengganti pola makan besar menjadi makanan ringan dengan porsi kecil namun dikonsumsi lebih sering sepanjang hari.
Pilih camilan sehat yang mengandung protein seperti yoghurt, kacang almond, atau kuaci agar tubuh tetap mendapatkan asupan energi yang stabil.
Kombinasi antara pola makan sehat dan hidrasi cukup akan membantu tubuh tetap kuat menghadapi teriknya suhu tanpa cepat merasa letih.
Selain menjaga pola makan dan asupan cairan, penting juga untuk membatasi aktivitas di luar ruangan ketika suhu sedang mencapai puncaknya.
Waktu paling panas biasanya terjadi antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, sehingga sebaiknya gunakan waktu tersebut untuk beristirahat atau bekerja di dalam ruangan.
Bila memang terpaksa harus keluar rumah, pastikan membawa air minum yang cukup serta perlengkapan pelindung seperti payung, topi, atau kacamata hitam.
Langkah kecil ini dapat membantu mengurangi risiko paparan panas ekstrem yang dapat menyebabkan pingsan, dehidrasi, bahkan heat stroke.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Laptop Jagoan Buat Kerja, Ngonten, dan Gaming Sekaligus!
Menghindari paparan sinar matahari langsung juga sangat disarankan agar kulit tidak terbakar dan suhu tubuh tetap terjaga dengan stabil.
Gunakan pakaian yang longgar dan berwarna terang agar mampu memantulkan panas, bukan menyerapnya, serta hindari pakaian gelap yang membuat tubuh cepat panas.
Kamu juga bisa mengenakan jaket tipis atau pakaian dengan perlindungan UV untuk mengurangi efek negatif dari sinar matahari berlebih.
Langkah ini sederhana, namun terbukti efektif dalam menjaga kenyamanan dan kesehatan saat cuaca terasa begitu menyengat.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana tersebut, kamu bisa tetap beraktivitas seperti biasa tanpa harus khawatir terhadap dampak buruk cuaca panas.
Jaga tubuh agar tetap terhidrasi, konsumsi makanan bergizi, dan lindungi diri dari paparan matahari secara langsung.