Kapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan tenggelam dan terbelah 3 bagian||Tangkapan Layar Youtube Kapuspen TNI
TRENDINGNEWS - Menjawab rasa penasaran publik, terkait penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 akhirnya disampaikan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Sempat disebut-sebut, kalau pemicu terjadinya tragedi subsunk KRI Nanggala 402 karena faktor dari usia kapal selam tersebut.
Namun, hal itu segera diluruskan oleh KSAL Yudo Margono, bahwa penyebab KRI Nanggala 402 tenggelam karena faktor alam.
Selain itu, Yudo juga menekankan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan karena kesalahan manusia.
(BACA JUGA:Wow, Film Mank Dominasi 10 dari 23 Kategori di Piala Oscar 2021, Berikut Daftar Lengkapnya!)
Seperti disampaikan saat konferensi pers pada Minggu 25 April 2021 di Lanud Ngurahrai, Bali, "Sebenarnya sudah dievaluasi dari awal, tapi saya punya keyakinan ini bukan human error tapi lebih pada faktor alam."
Indikasinya, masih kata Yudo, tidak ada kesalahan atau pelanggaran prosedur dalam pelayaran terakhir kapal selam tersebut.
"Dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini tidak human error. Bukan human error. Karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," tegas Yudo.
Selain itu, kesesuian proses dapat terlihat dari semua isyarat yang diberikan sebelum penyelaman. Bahkan, lampu masih menyala sebelum benar-benar menyelam.
(BACA JUGA:Fakta Terkini, Puslabfor Ungkap Cairan yang Ditemukan di Eks Kantor Sekretariat FPI, Ternyata Bahan Peledak?)
"Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua artinya tidak black out. Saat menyelam langsung hilang," tambah dia.
Namun, menurut Yudo, hal itu masih awal, karena masih akan terus diselidiki secara mendalam.
Sebelumnya, kabar gugurnya 53 awak KRI Nanggala 402 sempat bikin syok publik dan masih menyisakan kesedihan bagi semua pihak di Indonesia.
TNI AL dan keluarga dari awak yang ada dalam KRI Nanggala 402 merasakan duka yang mendalam seraya memanjatkan doa agar amal ibadah para prajurit terbaik ini diterima Tuhan YME dan dibalas dengan kebaikan di sisi Nya.
(BACA JUGA:Dana Patungan Buat Beli Kapal Selam Tak Bisa Diterima TNI AL Karena Pertimbangan ini)
Para awak dinyatakan tewas, karena sesuai fakta-fakta yang didapat dari tim penyelamat gabungan dari TNI Indonesia dan negara tetangga.
Fakta itu, tentu saja berdasarkan temuan yang didapat saat proses pemindaian dari dasar laut, di mana terungkap bahwa KRI Nanggala 402 terbelah menjadi 3 bagian.
Kemudian, Yudo Margono memaparkan bagian-bagian dimaksud, yakni terdapat bagian belakang kapal tak berbadan tekan, selanjutnya kemudian horizontal dan vertikal.
Menurut Yudo Margono, fakta terbelahnya kapal didapat berdasarkan pantauan KRI Rigel.
(BACA JUGA:Sambut Kehadiran Partai Ummat, Sekjen PKS: Jika Memungkinkan Bisa Saja Kerjasama)
KRI Rigel yang berhasil mendapat kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi pertama tenggelamnya KRI Nanggala pada Minggu 25 April 2021 pukul 01.00 WITA.
Fakta lainnya menyebutkan, kontak didapat pada kedalaman 800 meter oleh KRI Rigel. Meski begitu, Yudo Margono menambahkan, karena kemampuan ROV KRI Rigel terbatas maka data-data tersebut kemudian diserahkan kepada MV Swift Rescue milik Singapura. TN