“Soal apakah buzzer Partai Demokrat atau pendukungnya dibayar atau tidak, itu saya tidak tau, tidak boleh juga menuduh tanpa ada bukti, sama seperti Media Tempo membuat opini soal buzzer pemerintah tapi tidak bisa mereka buktikan opini mereka tersebut,” katanya.
“Saya sering ketika habis mengomentari statement para tokoh Partai Demokrat, di jam tertentu tiba-tiba secara berjamaah menyerang saya di media sosial dan selesainya pun secara berjamaah. Saya tdk pernah menuduh itu buzzer Demokrat atau bayaran Demokrat, karena tidak ada bukti,” sindirnya.
“Saya jadi ingat ada peribahasa maling teriak maling. (Jangan di framing bahwa saya mengatakan Demokrat maling ya..), sama seperti saat ini buzzer teriak buzzer. Atau pinjam pernyataan SBY, Sesama bus kota jangan saling mendahului.. Toh sesama bus ini. Hehehe.. Terima kasih,” imbuhnya.