Jainut Tauhid Sa'adi: Tidak Mudik itu Sama Dengan Jihad Kemanusiaan, Demi Kesehatan Bersama!

Jainut Tauhid Sa'adi: Tidak Mudik itu Sama Dengan Jihad Kemanusiaan, Demi Kesehatan Bersama!

Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi: Tidak Mudik itu Sama Saja Jihad Kemanusiaan--Humas Kemenag RI


Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi: Tidak Mudik itu Sama Saja Jihad Kemanusiaan||Humas Kemenag RI

TRENDINGNEWS -  Syah, akhirnya pemerintah larang mudik untuk Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 H ini.

Larangan mulai berlaku 06 Mei sampai 17 Mei 2021 dan tidak boleh dilanggar. Kalau nekat, akan dikenakan sanksi setidaknya denda Rp 100 juta.

Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Agama alias Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi pun ikut mendukung anjuran pemerintah tersebut.

Zainut bahkan meminta agar masyarakat mematuhi dan tidak melanggar untuk mudik dulu tahun ini, demi kepentingan bersama.

(BACA JUGA:Banyak Ibadah di Bulan Ramadhan, Kini Princess Syahrini Tampil Lebih Islami, Netizen pun Kagum! )

Seperti bilang Zainut pada Senin, 3 Mei 2021, "Orang yang tidak mudik sama dengan berjihad, jihad untuk kemanusiaan."
 
Selain itu, ia juga menambahkan, "Menjaga keselamatan jiwa itu lebih utama dan harus lebih didahulukan dan itu menjadi sangat diutamakan."
 
Mudik dapat membahayakan keselamatan, baik itu pribadi maupun orang lain.
"Tidak mudik lebih baik, karena mudik akan membahayakan saudara dan keluarga," katanya mengingatkan.

Hal itu tentu belajar dari kasus sebelumnya, berdasarkan tren libur panjang, biasanya diikuti dengan peningkatan kasus penularan Covid-19.

(BACA JUGA:Akui di Petamburan Terjadi Kerumunan, Habib Rizieq Jelaskan Kronologi dan Upaya yang Dilakukan)

Peringatan serupa, yakni larangan mudik, sebelumnya sudah disampaikan pula oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Menurut Haedar, karena belum memungkinkan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah sebaiknya warga bangsa tidak perlu mudik di tahun ini. "Apalagi bila mudik itu kemudian kita menjadi tidak disiplin dan menambah penularan COVID-19," urai Haedar.

Selain itu, menurutnya kita juga harus berempati kepada tenaga-tenaga kesehatan yang masih berjuang di rumah sakit dan para relawan dalam menghadapi COVID-19 ini.

Haedar mengatakan bahwa memilih untuk tidak mudik pada masa pandemi COVID-19 adalah bagian dari kesalehan.

(BACA JUGA:Siap-Siap! Besok Larangan Mudik 2021 Mulai Diberlakukan, Menhub Koordinasi Maksimal dengan Kepala Daerah! )

Pemerintah juga akan melakukan mitigasi dan secara tegas menegakkan kebijakan larangan mudik yang telah disampaikan beberapa waktu lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Kementerian Perhubungan, yang dalam hal ini bertindak selaku salah satu kementerian yang bertanggung jawab terhadap hal itu, secara konsisten akan menindaklanjuti kebijakan tersebut.

“Menko PMK sudah mengeluarkan dan menetapkan mudik lebaran dilarang dari tanggal 6 sampai 17 Mei. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan secara konsisten akan menindaklanjuti secara lebih detail,” cetus Budi Karya.

Berdasarkan apa yang terjadi pada waktu sebelumnya, terjadi lonjakan kasus aktif setelah adanya libur panjang dan mudik.

(BACA JUGA:Trending Video Seorang Pengurus Masjid Usir Jamaah yang Pakai Masker, Gegara Alasan ini?)

Bahkan, di bulan Januari 2021, selepas libur natal dan tahun baru, Budi juga bilang, terjadi kenaikan tajam kasus kematian tenaga kesehatan sebanyak lebih dari 100 orang.

Selain itu, sejumlah negara-negara di Eropa dan Asia diketahui tengah kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Hal-hal itulah yang mendasari kebijakan larangan mudik Idul Fitri diberlakukan pada tahun ini di mana Kementerian Perhubungan telah mengambil sejumlah langkah mitigasi. ###

Sumber: wamenag